Thursday, May 14, 2009

Makasar - Pinrang - Majene




Add caption

Perencanan tanpa yang matang akan mengahsilkan yang memuaskan pula, itulah yang ada dalam pikiran saya beberapa bulan yang lalu, aku memang berangan-angan untuk berkunjung ke keluarga daerah Pinrang – Sulawaesi Selatan, yang memang tidak pernah ketemu sama sekali dalam 30 tahun terakhir ini, walaupun ada komunikasi baik SMS atau surat dan Tilpun.
Sekalipun tidak pernah ketemu tapi hati kita terasa dekat, atau mungkin karena kita saudara sepupu (satu Nenek). Kita tidak pernah ketemu karena alasan yang cukup membertkan dan waktu yang sulit untuk di kompromi untuk bisa berkumpul secara keseluruhan (lengkap).
Sekitar akhir Januari 2009 aku coba untuk komunikasi dengan adikku Nuril, OK kita patungan agar bisa berangkat rame-rame.

Wow akhirnya gerilaya cari tiket yaachhh yang harganya agak miring dikit gitu lah. Kucari info di internet di penerbangan Air Asia, aku lihat untuk Jurusan Makassar di bulan Mei harganya cukup terjangkau buat kantongku, akhirnya kuperintah adikku untuk melihat nya sendiri di internet, yah dasar masih gaptek agak sulit juga mencarai, akhirnya dia call aku dan kupandu untuk membuka internet
Wow penuh perjuangan bagi orang yang tidak pernah membuka internet sama sekali, mulai pagi buka komputer n buka internet dicarilah info penerbangan untuk awal Mei 2009 dan yang lumayan harganya terjagkau adalah Air Asia, akhirnya step demi step dilalui sampai pada step 3 Internet error ???? terpak ngulang dari awal, hal ini terjadi lebih dari tiga kali, apalagi data yang dimasukkan banyak sekali karena pada awal nya pembelian untuk 6 orang. Dan sampai menjelang sholat dzuhur belum juga dapet tiket, akhir sholat dzuhur dlu dia katanya dan dicoba lagi akhirnya berhasil alhamdulillah dapat tiket ke Makasar berangkat tgl. 1 Mei pulang tgl. 7 Mei 2009 untuk 6 orang.
Pada awal nya aku ditanya sama Ibu, aku ikut nggak ? aku jawab kalo bisa dan ada kesempatan cuti aku mau ikut lewat Surabaya.
Dan aku mendapat ijin untuk cuti selama 5 hari, aku langsung pesan tiket lewat Surabaya Via Mas Agus.

Hari Jum’at 1 Mei 2009 siang aku berangkat dari Leces menuju Surabaya, karena jalan sulit di prediksi aku berangkat lebih awal n Pswt jadwalnya jam 16.55, sampai di Juanda baru Jam 14.00 wow cukup lama juga nunggunya, tapi aku sangat menikmati jai yah nggak punya rasa capek.
Tiba saatnya cek in dan langsung masuk ke ruang tunggu, dan setengah jam kemudian masuk pesawat taidak lama berangkat.

Dalam perjalanan sekitar 1 jam 15 menit sampailah di bandara Sultan Hasanudin sekitar Jam 20.00 waktu setempat.
He he aku sempat bingung cari jalan keluar, karena aku pernah ke sini masih di bandara yang lama, malu bertanya sesat di jalan. Akhirnya aku tanya juga dan ketemu, sampai di pintu keluar sudah kelihatan Kak Mia, Kak Ishak serta Kak Ridwan , terlihat wajah-wajah bengong, yah maklumlah memenag kita nggak pernah ketemu.
Sepuluh menit kemudian terlihat Bapak di tempat pengambilan barang, dan keluar duluan, yang lainnya masih nunggu bagasi turun.
Tak lama kemudian yang lain keluar dengan bawaannya yang lumayan banyak yah maklum barang untuk 11 orang plus oleh-oleh dari daerah masing-masing, suasana haru dan rame campur jadi satu.

Lalu kita rame-rame turun menuju kendaraan yg dibawa Kak Mia dan kendaraan yang aku sewa, menuju rumah P. Nasir di daerah jl Hertasning Timur.
Sesampainya dirumah tsb.



Mau cari makan malam, keluar kebetulan di depan toko ada orang jual sate lontong, Nasir yg brangkat dan memesannya , eh katanya penjual sudah dipesan orang dalam habis. Penasaran buat kita apa buat siapa?
Yah kita tunggu sebentar ternyata buat kita semua

di Makam Sultan Hasanudin - GOWA Sulsel.
 


Yah kita tunggu sebentar ternyata buat kita semua, yah akhir makan malam dengan sate lontong.
Pada pagi harinya, Ibu serta Bapak di jemput Kak Mia langsung menuju Pinrang rumah Pak De biar ketemua saudaranya dulu, kita anak-2nya mau jalan di sekitar Makassar.
Dengan kendaraan L 300 yg saya sewa, robongan meluncur ke tempat yang terdekat dulu, yakni Kab Gowa, di kota tersebut ada makan Sultan Hasanudin, tokoh/pahlawan dari Makasar,
Setibanya di lokasi makam kelihatan beberapa Polisi yang berjaga di Makam tersebut, tapi kami diperbolehkan berkunjung ke makam dan terlebih dulu mengisi buku tamu ( Tamunya dari Jawa Pak) mereka tersenyum kelihatan senang dengan kedatangan kami, lalu mereka mempersilahakan masuk lokasi, Sempat saya tanyakan kenapa ada Polisi? Mereka menjelaskan siang ini ada kunjungan Wapres yang kebetulan di Jabat oleh tokoh dari Sulawesi Selatan yaitu Yusuf Kalla.
 
Ada beberapa makam selain Sultan Hasnuddin, makam yang terlihat terawat dan megah, dengan rumput hijau yang terwat pula, lokasi makan terlihat bersih ( atau karena ada wapres yang mau datang?) semoga tidak ya.
Perjalanan dilanjutkan ke Musium Balla Lompoa, di musium ini terlihat rumah khas, rumah diatas dengan tiang-2 penyangga yang cukup kokoh, masuk ke Musium ini di beranda kelihatan penjualan souvenir khas Sulsel termasuk sarum dan kaos bertulisan makasar dll. Masuk ke ruang lainnya  ada tempat pelaminan khas Bugis dan , pakaian pengantin pada saat itu, yang duplikasinya dipakai pengantin suku bugis hingga saat ini, ada cangkir serta ceret kuna yang dipajang di Musium tersebut.
Dan tentu tak ketinggal narsis ditempat-2 musium tersebut, al tempat pelaminan, dll, dan takalah menarik narsis di tangga menuju ruangan musium tersebut (Musium Balla Lompoa).
Perjalan dlanjutkan….. menuju Kab. Maros, tepatnya ke Air terjum Bantimurung, perjalan kesana memakan waktu krg lebih 1,5 Jam dari Musium tersebut,  menjelang masuk daerah bantimurung terlihat bukit-2 indah dengan kupu-2 warna warni berterbangan diantara pohon-pohon besar di Bantimurung.
Memasuki area Wisata Air Terjun, udara terasa segar suasana pegunungan banget serasa di Malang/Batu. Perjalanan menuju air terjun banyak berkeliaran kupu-2 yang sangat cantik (Kuasa Allah), berapa macam Ulat yang ada di daerah tersebut hingga menghasilkan beragam kupu-2 yang sangat cantik-2.
Wowwww menakjubkan sekali….sudah mulai kelihatan Air Terjun yang selama ini saya lihat hanya di gambar saja, indah banget. Untuk mencapai air terjun itu memang harus jalan melalui batu-2 yg cukup besar dan tentu harus hati-2.
Banyak orang mandi disana…saya pingin, tapi lagi nggak bawa baju ganti (ngiler.com).
Keponakan yg memang doyan main di air siap membawa baju renang, dengan emaknya dia bermain air, dan nyali bener-2 wah si Nanda dan Lucky  dia berani meluncur dari aliran air  terjun dengan menggunakan Ban dalam mobil, Ikut senang rasanya melihat mereka gembira bermain di air.
Setelah mereka puas bermain air, tak ketinggalan narsis lagiiiiii . . .. (rugi kalo gak narsis). Jepret-2 action…..wowww….. indah sekali.
Tak lupa mata melirik kanan-kiri ada souvenir yang lumayan murah tapi khas banget yaitu gantungan kunci yang didalamnya ada berbagai macam kupu, tinggal pilih dan kalo beli banyak penjual sanggup memberikan identitas / nama sesuai permintaan.(lumayan buat oleh-2).
Jam makan siang hampir terlewat karena asyiknya bermain, karena bermain di air pasti lebih terasa lapernya, akhirnya mapir disalah satu warung daerah tersebut, menunya yang khas ya Coto Makasar, tapi lidah anak2 nggak kira doyan….., anak memilih soto ayam  atau rawon yang tua-2 makan enak aja yang anak-2 lidahnya sulit menerima.
Selesai makan perjalan diteruskan Benteng deket pelabuhan Makasar, dimana tempat Pangeran Dipongoro dipenjara, dan sempet masuk musium gak sempet foto, melihat situasinya agak ngeri( Singup), tapi sempat ambil gambar di pintu penjara tersebut, puas di Benteng menuju ke Pantai Losari, Nanda sdh mulai klenger nih, mungkin kecapekan berenang atau mungkin agak masuk angin.
Sesampainya Losari semangat  bermainnya menurun semua, mungkin sdh cape’ ne, sempet dapet SUNSET walau pake HP, karena anak-2 sdh minta pulang, yaa nggk lama nikmati pantai Losari.
Dalam perjalanan pulang terfikir nanti kalo ke Majene naik apa? Langsung kutanyakan sewa untuk 4 hari ke Majene, belum lama ngomong P Sopir kelihatan si pemilik kendaraan yang kebetulan ada di jalan tidak jauh dari Losari, saya perbincangkan masalah sewa dan sepakat, kita start hari Senin pagi sampai Kamis Sore. Selanjutnya tentu para emak-2 tidak lupa nyiapin makan malam, sambil jalan ada KFC, makan yang tentu pasti disukai anak-2 yang tua ngikut aja. Sampai di tempat menginap skitar  jam 19.00 langsung makan dan setelahnya mandi sholat dan istirahat.
Hari Minggu pagi istirahat, mau kemana juga bingung…..h h h h sampai sore, ke Mall terdekat cari makanan, oleh-2. Sepulang dari jalan-2 Saya n Nuril ke rumah Bp/Ibu Nasir kebetulan beliau sudah siap-2 ada acara mau menghadiri undangan, tidak lama kami diruma Ibu Nasir, dan kembali ke tempat bermalam serta siap-2 packing karena besok paginya akan jalan lagi  menuju Sulawesi Barat, tepatnya di Majene.
Pagi-2 sudah kubangunkan semua, setelah sholat subuh mulai menurunkan barang-2 bawaan untuk disiapkan.
Jam 05.30  Kendaraan sewaan telah siap, setelah barang masuk semua, Bismillah berangkat ke Majene, …… dalam perjalanan sambil tengk kanan kiri cari bekal buat sarapan dan makan di jalan, masuk daerah Maros ada rumah makan siap saji, tapi berhubung masih pagi, ya belum siap,   masih berbenah, tapi untuk mereka mau mempercepat masak/goreng Ayam….untuk sarapan dimakan ditempat, dan bawa bekal nasi dan ayam dalam kotak.
Dalam perjalanan Kak Ishak yang lebih dulu berangkat naik motor selalu memantau kita sampai dimana?. Waktu makan siang telah tiba, cari tempat di pinggir pantai …. Dan tentu kak Ishak yang cari tempat, makan siangpun digelar dan betapa nikmatnya, yaaa karena memang sudah laper.. dimapun, makan pake apapun kalo laper pasti nikmat . .  . ..
Usai makan lanjutkan perjalanan, kebetulan ada saudara di Pinrang kota, harus mampir, sambil menunaikan sholat dhuhur, sambutannya luar biasa, ada tawa, air mata haru senang, karena memang kita tidak pernah ketemu, secara bersama walaupun mererka pernah ke rumah Nuril di Jakarta.
Usai istirahat perjalanan dilanjutkan, menyusuri kota yang rata-2 di tepi pantai, indahnya pantai andai waktu masih panjang, kuingin santai-2 di setiap pantai yang kulewati….. Saudara, Ibu , Bpk, yang lebih dulu sampai di Majene selalu menghubungi  . .sampai dimana? Ya harap maklum mereka kepikiran, anak-2nya maunya jalan-2 santai.
Kira jan 16.00 waktu setempat kami sampai dirumah kakak, semua kelihatan bahagia, air mata bahagia jatuh tak tertahan oleh rasa haru, kami saudara dekat satu nenek tapi hampir tidak pernah ketemu, ada dua kakak yg pernah ke Malang., waktu kami masih kecil-2 dulu.
Hari kedua kami rencana ke Pambuang, dimana ada saudar sepupu Bapak yang pernah diikuti Bapak, karena Bpk dari kecil sudah ditinggalkan kedua orang tuanya. Sesampainya disana tangis bahagia mewrnai pertemuan kami, kakak Bapak sdh sangat tua, mereka bilang pada waktu Bpk kesini dulu kenapa nggak mampir ( terakhir Bpk. Ke Pinrang th 1978)